Jika Anda Ingin Berhasil, Bersikaplah Egois!

Sebelum membahas orang-orang egois, mari kita definisikan dulu kata ego itu sendiri.

What is ego?

Lewis (2007) “your consciousness of your own identity.” Kamus Webster’s mendefinisikan ego: the individual as self-aware. Jadi apa sih buruknya menjadi egois? Kok, orang-orang menyuarakan supaya kita jangan egois. Kalau dilihat dari kedua definisi di atas, sama sekali tidak ada yang salah dengan ego.

Sebelum disentil oleh Paul Arden, saya (ikut-ikutan) percaya bahwa suara mayoritas adalah suara yang benar. Mayoritas orang menyuarakan supaya kita mengesampingkan ego, tapi tidak Paul Arden. Dalam bukunya, Whatever You Think Think the Opposite, ia menyatakan, “Mestinya kita dianugerahi ego karena suatu alasan. Orang-orang besar mempunyai ego yang besar; mungkin (maaf Arden, pada kata “mungkin,” ternyata Anda tidak lebih egois dari saya)itulah yang membuat mereka besar. So let’s put it to good use rather than to deny it. Life’s all about me anyway.” Oh, ini jawabnya. Yang salah bukan egonya, tetapi bagaimana cara ego itu digunakan. PUT IT TO GOOD USE!
Baca lebih lanjut